Islam, Kosmologi Baru dan Agama Baru - Islam, Kosmologi Baru dan Agama Baru![ãæ°ã«å
¥ãã«è¿œå Add to Favorites](/static/icons/filled.svg)
![](/static/icons/sharenew.svg)
Islam, Kosmologi Baru dan Agama Baru - Islam, Kosmologi Baru dan Agama Baru![ãæ°ã«å
¥ãã«è¿œå Add to Favorites](/static/icons/filled.svg)
![](/static/icons/sharenew.svg)
Magzter GOLDã§èªã¿æŸé¡ãå©çšãã
1 åã®è³Œèªã§ Islam, Kosmologi Baru dan Agama Baru ãš 9,000 ããã³ãã®ä»ã®éèªãæ°èãèªãããšãã§ããŸã  ã«ã¿ãã°ãèŠã
1 ã¶æ $9.99
1 幎$99.99 $49.99
$4/ã¶æ
ã®ã¿è³Œèªãã Islam, Kosmologi Baru dan Agama Baru
ãã®å·ãè³Œå ¥ $1.99
ãã®åé¡ã§
Sains itu mempunyai dua muka. Jika kita menganggap bahwa apa yang kita saksikan dalam fenomena sains itu adalah âsebuah kenyataan yang sempurna,â kita akan melihat sains sebagai âhanyaâ kebenaran inderawi. Sains pernah mengukuhkan bahwa kebenaran mutlak adalah yang didasarkan pada panca-inderawi saja. Pandangan ini disebut âsaintismeâ. Karena itu, pertanyaannya kini adalah, âApakah ada sesuatu hakikat yang berada di luar sains?â Saintisme akan menjawab tidak ada. Kebenar-an hanyalah kebenaran material yang bisa dideskrip-sikan melalui hukum-hukum saja.
Islam, Kosmologi Baru dan Agama Baru Magazine Description:
åºç瀟: Garudhawaca
ã«ããŽãªãŒ: Science
èšèª: Indonesian
çºè¡é »åºŠ: One Time
Sains itu mempunyai dua muka. Jika kita menganggap bahwa apa yang kita saksikan dalam fenomena sains itu adalah âsebuah kenyataan yang sempurna,â kita akan melihat sains sebagai âhanyaâ kebenaran inderawi. Sains pernah mengukuhkan bahwa kebenaran mutlak adalah yang didasarkan pada panca-inderawi saja. Pandangan ini disebut âsaintismeâ. Karena itu, pertanyaannya kini adalah, âApakah ada sesuatu hakikat yang berada di luar sains?â Saintisme akan menjawab tidak ada. Kebenar-an hanyalah kebenaran material yang bisa dideskrip-sikan melalui hukum-hukum saja.
Melawan pandangan saintismeâyang sekarang mulai ditinggalkan orang--sangatlah menarik. Karena, sekarang seseorang bisa melihat âtanda-tandaâ bahwa sains bisa membawa kita kepada sesuatu hakikat yang ada di seberang sains, yang disebut hakikat âkesatuan wujudâ atau âkesatuan Tuhanâ, wahdat al-wujud, manunggaling kawula-Gusti, atau jika kita mengikuti bahasa teologi Islam diistilahkan sebagai hakikat tauhid. Tentu saja, tanda-tanda bukanlah âbuktiâ, tetapi tetaplah itu merupakan âsesuatuâ yang perlu kita perhatikan. Bukankah gejala alam semesta merupakan âayatâ (tanda eksistensi dan kebesaran Tuhan)?.
Buku yang penulis sunting dan diolah dari berbagai tulisan para pakar ini, mengemukakan perdebatan dan proses, bagaimana sains dapat mengantarkan seseorang kepada maârifatullah?
ãã€ã§ããã£ã³ã»ã«OK [ å¥çŽäžèŠ ]
ããžã¿ã«ã®ã¿